“Ketika
Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun harus cukup lembut untuk memberikan
kenyamanan.”
“Aku
memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya. “
“Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.”
“Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh.”
“Aku
memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya.” “Aku memberinya kekuatan untuk mendukung
suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.”
suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.”
“Aku memberinya
kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan
pernah menyakiti
isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya
dan ketetapan hatinya untuk berada
disisi suaminya tanpa ragu.”
disisi suaminya tanpa ragu.”
“Dan
akhirnya.. Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan. Dan barangkali, tidak
semua orang paham, kenapa seorang wanita mudah sekali menitiskan air mata.
Ketika merasa sedih, bahagia, terharu, sakit hati, air mata selalu menjadi
senjata andalannya. Sebab air mata, mampu memberi kekuatan bagi wanita.”
“Kecantikan
seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, susuk yang ia
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.”
tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya. Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada.”