Imam
tamu Masjid Nabawi sekaligus qari’ internasional, Syaikh Sa’ad Al Ghamidi
memberikan lima tips yang harus diperhatikan bagi penghafal Al Quran. Tips
tersebut harus diperhatikan, khususnya bagi orang yang sama sekali tak bisa
berbahasa Arab. Dikutip dari Republika,
berikut kelima tips tersebut:
Pertama,
harus mempunyai tujuan yang jelas. “Teman-teman Indonesia harus memiliki tujuan
yang jelas, apa tujuan antum menghafal Al Quran,” kata beliau.
Kedua,
ujar Sa’ad, harus ada lembaga yang menyelenggarakan program menghafal Al Quran.
Lembaga ini berfungsi untuk mengkoordinasi mereka yang ingin menghafal Al Quran
agar nantinya tidak patah dan berhenti di tengah jalan.
Ketiga,
harus ada metode yang digunakan dan tak asal begitu saja. Jika memang ingin
sungguh-sungguh, maka mesti ada metode yang dipakai. “Metode yang digunakan
harus efektif dan bisa digunakan bagi seluruh kalangan. Sebab, kemampuan
masing-masing orang dalam menghafal berbeda-beda. Ada yang bisa menghafal satu
halaman per hari, namun ada juga yang hanya bisa menghafal satu ayat saja per
hari,” jelasnya.
Keempat,
harus ada mu’allim (guru) yang menjadi rujukan dan mempunyai kemampuan membaca
Al Quran dengan baik dan benar. “Jadi mu’allim harus dilihat juga, apakah
bacaannya fasih? Apakah hafalan Al Qurannya baik? Apakah dia bisa menjadi
qudwah (tauladan) dari kepribadian dan akhlaknya? Jadi memang diperlukan
seleksi yang ketat dalam menentukan mu’allim itu,” jelas Syaikh.
Kelima,
harus ada follow-up setelah menyelesaikan hafalan Al Quran. Jadi, mereka yang
telah merampungkan hafalan Al Quran mereka tidak dibiarkan begitu saja. “Bagi
sebahagian madrasah Tahfidz Al Quran hanya menfokuskan santrinya bagaimana
mencetak para hafiz Quran. Namun yang tak kalah pentingnya, apa yang akan
mereka lakukan setelah mereka menjadi hafiz Quran?” jelas beliau lagi.
Mengulang
dan Berkelanjutan
Lupa
menjadi kendala terbesar bagi para penghafal Al Quran. Biasanya, para penghafal
tidak sabar dan ingin segera mengkhatamkan bacaannya dan kadang terlalu
terburu-buru. Sehingga ayat yang telah mereka hafal tidak sempurna dan menjadi
cepat lupa.
Syaikh
Sa’ad Al Ghamidi menjelaskan, kunci utama dalam menghafal Al Quran adalah terus
mengulang hafalan. Ini yang terus dilakukannya walau pun telah selesai
menamatkan Al Quran 30 juz.
“(Penghafal
Al Quran) harus senantiasa dengan dua hal, tikrar (mengulang) dan istimrar
(berkelanjutan). Ia harus terus mengulang hafalan yang telah dihafalnya dan
melanjutkan hafalan barunya,” jelas Syaikh