Hari ini ada pemandangan yang sangat diluar
dugaanku. Ketika aku mengambil air wudhu dikamar mandi untuk sholat ashar, tiba-tiba
terdengar suara ribut-ribut dari luar sana, suara yang hampir dekat kearah
rumahku ini. Aku pun bergegas
menyelesaikan wudhuku, dan berlari-lari kecil sampai didepan jendela dalam
rumah. Suara ribut- ribut itu kini sangat jelas kudengar, dan akupun melihat
sepasang suami isteri yang berkelahi, aku lihat sang suami tersebut
menarik-narik tangan dan baju istrinya dan aku lihat pakaian sang istrinya itu
sudah koyak bagian belakangnya. Koyak hampis seluruh punggungnya kelihatan.
Akupun
bergegas lari ke jendela kamar dan masih meyaksikan adegan tadi, Dan akhirnya sepasang suami istri yang
berkelahi tadi lewat disamping rumahku, masih dalam keadaan marah. Si istripun
masih dipukul oleh suaminya, ditarik-tarik tangan dan bajunya. Dari balik
jendela aku terus memperhatikan mereka, dan terdengar suaminya berkata “ Kurang
hajar kau,awas kau................” sambil menarik-narik baju istrinya tadi dan
sang istripun menjawab “ biarlah,.kau apa peduli kau,.kau tidak memberiku uang
belanja, tentulah aku selingkuh.....................”
What??
Sang istri berselingkuh ternyata?? Tunggu...Tunggu,.. !! aku tidak mau
mengambil kesimpulan terlalu dini kenapa mereka bertengkar. Namun saat itu,
dalam hati kecilku, aku teriak,. “ Heyy...tolong, tolong leraikan mereka,
sungguh aku tidak tahan melihat pemandangan ini. Badan akupun menggigil dan
detak jantungkupun kuat. Kali ini aku masih melihat sepasang suami istri itu
sudah “bergulat” di tanah, Sang istri dicekik lehernya dan dipukuli. Sang istri
tampaknya juga melawan, dan turut membalas pukulan suaminya.
Ya
Allah,. Tak ada satupun warga disini yang
berani untuk meleraikan mereka. Hihi termasuk aku, warga baru disekitar
ini. Setengah jam aku memperhatikan mereka, aku lihat disana ada bapak-bapak
yang berada dekat dengan sepasang suami istri itu berkelahi, ia juga tidak
berani melerai mereka. Ya ampuun, kasian sang istri itu, ditangani dan
dibentak-bentak suaminya dan dipukuli pakai batu. Si suami tak henti-hentinya
mencercanya dan terus menarik-narik baju dan rambut sang istri.
Ya
Allah,.siapakah yang patut disalahkan?? Si istri atau si Suami?? Dimana-mana
pelaku kekerasan selalu saja suami dan akhirnya yang menjadi korban si istri. Lalu
kembali aku melihat, anak mereka yang berteriak, ketika mendapati kedua orang
tuanya berkelahi. Anak itu menangis, berteriak kepada ayahnya meminta untuk
menghentikan perkelahian itu. Sang ayah tak peduli, jarak anak itu dekat dengan
ayahnya, dan ia pun juga kena pukulan oleh ayahnya. Astagfirullah..
Terus
pemandangan tadi agar jelas kulihat, akupun pergi kedapur dan kembali
memperhatikan pertengkaran itu dari balik jendela, kini aku melihatnya bersama
adikku. Astagfirullah, Astagfriullah,. Kata-kata itu yang keluar dari mulut
kami..Ya Allah, kejam dan kasar sekali suaminya. Ya Allah kapankah perkelahian
itu berakhir?? Bisa-bisa terjadi pembunuhan, ntah suaminya yang akan membunuh
istrinya tau malah sebaliknya.
Dan
akupun tersadar, aku belum sholat asar. Setengah jam kelewatan karena
memperhatikan adegan itu. Lalu, buru-buru aku keruang tengah untuk menunaikan
shiolat asar dan dalam sholat jantungku berdetak sangat kencang dan aku masih
menggigil karena telah meyaksikan adegan tadi. Bercampur baur perasaanku,
marah, sedih dan ketidak terimaan perlakuan seorang suami kepada istrinya itu.
Sungguh,
memang benar. Seorang suami akan kalap mata ketika mendapati istrinya
selingkuh. Rumah Tangga yang sangat jauh dari Agama, maka seorang suami akan
memperlakukan istrinya dengan seenaknya. Tidak ingatkah mereka “ kenapa dulu
mereka menikah??” tidak ingatkah mereka bahwa mereka pernah mencintai satu sama
lain??
“Istri-istri kamu adalah pakaianmu. Dan kamu
adalah pakaian bagi mereka (Q.S Albaqarah: 87)
Ingatlah ayat ini, bahwa Rumah tangga itu
dibangun atas kasih sayang dan cinta. Untuk apa menikah jika akhirnya bermusuhan.
Pernikahan adalah akad untuk segala macam kebaikan didalamnya, tidak akan
saling menyakiti satu sama lain. Dan pernikahan
bukanlah akad yang biasa, namun ia adalah mistiqan ghalizha (perjanjian yang amat berat dan kukuh).
Imam Ja’far
Ash-Shadiq berkata
“Barang
siapa melakukan pernikahan, ia harus menghormati sitrinya”
Dan duhai
para suami, engkau adalah pemimpin, dan dihari kelak nanti engkau akan dimintai
pertanggujawaban atas kepemimpinanmu dalam rumah tangga. Pliss,,kasihanilah
istrimu,jangan menyakitinya dan jangan melukai hatinya, apalagi sampai melukai
fisiknya. Nabi mengatakan “ Hendaknya pukulan itu tidak menyakitkan
dan tidak meninggalkan bekas seperti pukulan dengan siwak”
“Janganlah
kamu berlaku seperti kuda. Siang hari kamu pukul istrimu, dan malam harinya
kamu gauli dia”
Stoop, Kekerasan Dalam Rumah Tangga!!