Tanpa bermaksud menyinggung perokok, dibawah ini sedikit ulasan tentang statement alasan seseorang tidak ingin berhenti merokok. Bagi seorang perokok, ativitas merokok dapat meningkatkan konsentrasi mereka. Sehingga, seorang perokok akan merokok dalam aktivitas-aktivitas yang orang lain dianggap akan menggangu konsentrasi, misalnya dalam berpikir, menyetir mobil, menulis, bahkan ada seorang dosen merokok dalam kedaan mengajar. Benarkah merokok dapat meningkatkan konsentrasi?
Merokok adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagi perokok. Jika ada masalah atau ingin memecahkan sebuah masalah, rokok adalah solusinya. Hal ini terjadi karena seorang perokok sudah menjadi pecandu zat yang dikandung dalam rokok. Nikotin adalah sebuah zat addictive (zat yang menyabkan kecanduan).
Secara struktur, ada dua zat penting yang dikandung oleh rokok, yaitu tar, dan nikotin. Tetapi yang berhubungan langsung akan kenikmatan merokok adalah zat nikotin. Hanya dalam isapan pertama misalnya, nikotin akan mempengaruhi sebagian besar system saraf dan bagian otak tertentu yang bisa membuat seseorang terasa rileks, nyaman dan lepas dari ketegangan yang sedang dihadapi. Zat Nikotin akan mempengaruhi hormon khususnya hormon endorphin (semacam morfin alami dalam tubuh), untuk dilepaskan dalam darah, sehingga seorang pecandu rokok akan menikmati kesenangan, rileks karena pengaruhi endorphin ini.
Kembali ke pernyataan awal, apakah merokok dapat meningkatkan konsentrasi? Dalam pikiran yang rileks, tenang, seseorang dapat menumbuhkan konsentrasi yang tinggi. Tetapi jika kadar endorphin berlebihan, maka otak akan hanyut dalam ketenangan, semacam sakau. Tetapi, nikotin tidak akan sampai ketahap itu. Tetapi kecanduan akan nikotin bisa bertambah jika semakin hari, kadar nikotin semakin bertambah atau kuantitas dari jumlah rokok bertambah.
Kadar endorphin yang selalu dilepaskan karena dipicu oleh nikotin, akan mempengaruhi jumlah kolesterol dalam tubuh, sehingga seorang perokok rentang mengalami serangan jantung maupun stroke.
Perlu diketahui bahwa, zat nikotin yang ada dalam rokok sebangsa dengan zat yang ada dalam daun ganja. Zat ini sama-sama meningkatkan kadar endorphin. Bahkan beberapa penelitian mengatakan bahwa, zat nikotin pada rokok lebih tinggi kadarnya dari pada zat yang ada dalam ganja.
Selain itu, rokok juga mengandungg zat tar, yang bisa menyebabkan kanker. Asap dan karbon dioksida dapat mengganggu dan menimbulkan penyakit pada system pernapasan.
Sumber: http://www.psychologymania.com/2012/02/benarkan-merokok-dapat-meningkatkan.html
Sumber: http://www.psychologymania.com/2012/02/benarkan-merokok-dapat-meningkatkan.html