Klasifikasi tumbuhan paku berdasarkan struktur morfologinya menjadi empat subdivisi, yaitu paku purba (Psilopsida), paku
kawat (Lycopsida), Paku ekor kuda (Sphenopsida), dan paku sejati (Pteropsida).
Paku Purba (Psilopsida)
Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini
diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku
purba hidup di daerah tropis dan subtropis.Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki
akar sejati dan tidak memiliki daun sejati. Paku purba yang memiliki daun pada
umumnya berukurankecil (mikrofil) dan berbentuk sisik. Batang paku purba
bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga
tidak memiliki pembuluh pengangkut.
Batang paku purba mengandung klorofil
sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan
sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba
menghasilkan satu jenis spora (homospora). Gametofitnya tidak memiliki klorofil
dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis
dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku
purba tidak berdaun (Rhynia) dan paku purba berdaun kecil (Psilotum).
Paku Kawat (Lycopsida)
Paku kawat mencakup 1.000 spesies tumbuhan
paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh
di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau
hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun
sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium
terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang.
Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karenaitu paku kawat
disebut juga pinus tanah. Pada paku rane (Selaginella) sporangium terdiri dari
dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium.
Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil
(daun yang mengandung mikrosporangium). Mikrosporangium menghasilkan mikrospora
yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil
(daun yang mengandung megasporangium). Megasporangium menghasilkan megaspora
yang akan tumbuh menjadi gametofit betina.
Gametofit paku kawat berukuran kecil dan
tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannya.
Gemetofit paku kawat ada yang
uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit
paku kawat juga ada yang biseksual,yaitu mengandung anteridium dan arkegonium.
Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan
paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium.
Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
Paku ekor kuda saat ini hanya tinggalsekitar
25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Habitat utama tumbuhan ini hidup
pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetumyang tertinggi hanya mencapai
4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetummemiliki
akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya
dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetumdisebut paku ekor kuda karena
bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding
selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium
menghasilkan satu jenis spora, sehingga
Equisetumdigolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit
Equisetumhanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan
fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan
gametofit biseksual.
Paku Sejati (Pteropsida)
Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang
paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat
pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah 12.000
jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang
dapat berupa batang dalam (rizom) atau batang di atas permukaan tanah. Daun
Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun
mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung (circinnatus). Jenis paku
yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi (Marsilea crenata), Paku tanduk rusa (Platycerium
bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum cuneatum),
Paku sawah (Azolla pinnata), dan Dicksonia antarctica.