Malam itu benar-benar kurang menguntungkan.
Lelaki itu seperti biasanya menemani sang raja hingga tidur ataupun bercerita.
Tiba-tiba lelaki itu bersin, dan bersinnya sangat-sangat kencang. Sang raja sangat marah
dan mengancam akan membunuhnya . Sebab di zaman jahiliyah dulu,orang-orang menaruh
kepercayaan butuk ,bahwa mendengar bersin akan membawa sial. Seperti syair dari
seorang penyair Imru-ul Qais “ dan aku berangkat berburu,
jauh sebelum orang terbangun dan terdengar bersin”.
Singkat cerita Sang Raja meminta saksi jika
memang benar itu kebiasaan buruk dari lelaki tersebut ketika bersin, sang
lelaki mencari teman yang paling dekat dengannya dan temannya tersebut berkata
pada sang Raja “ Wahai paduka raja, aku sungguh bersaksi bahwa lelaki ini suatu
hari pernah bersin dengan sangat keras, sampai salah satu gigi gerahammnya
terbang terlepas. Mendengar kesaksian itu, sang Raja percaya dan lelaki itu
selamat dati kematian akibat bersin yang diyakini dengan salah.
Sebuah bersin adalah keyakinan dimasa
zaman jahiliyah. Orang2 jahiliyah dahulu, bila mendengar orang yang mereka
sukai bersin, maka mereka mengatakan, “semoga panjang umur dan awet muda.” Tapi
bila yang bersin adalah orang yang mereka tidak sukai, maka mereka mengatakan,
“ semoga penyakitmu tetap padamu, hanya menimpamu dan tidak menimpaku.”
Sebuah bersin adalah keyakinan dimasa
jahiliyah ataupu dimasa islam.di yakini sebagai sumber kesialan tetapi ketika
islam datang, bersin adalah satu kejadian yang dicintai Allah. Rasulullah bersabda
dalam riwayar bukhari “ Sesungghunya
Allah menyukai bersin dan kurang menyukai menguap.”
Melalui banyak ajaran islam juga
prinsip-prinsip besarnya, kita mengetahui betapa semua kitap asti mengonsumsi do’a-do'a
orang lain, meski sering tanpa kita saddari. Bahwa kita pasti mendapatkan
manfaat do’a-do'a dari orang lain, meski tanpak ita ketahui. Do’a-do’a orang lain yang kita
rasakan manfaatnya ada karena dorongan ajaran islam itu sendiri. Sebab islam
memang menyuruh kita melakukan itu,seperti dalam contoh bersin berbuah do’a atauoun do’a-do’a dari orang-orang yang dengan
tulus memanjatkan permohonan kepada Allah untuk kebaikan kita, kesuksesan kita,
kebahagiaan kita karena kedekatan hubungan diantara kita.
Orang yang paling pertama kita nikmati
do’anya adalah Rasulullah Sholallahu’alaihi Wassalam. Dia yang dengan segala
lelah dan derita menanggung tugas kenabian selalu memintakan kebaikan untuk
umantnya. Suatu hari ia pernah menangis ketika membaca ayat Al-Qur’an yang
mengisahkan Nabi Ibrahim, ketika Nabi Ibrahim mengatakan “Ya Tuhanku,
sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia,
maka barangsiapa yang mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau Maha
Penganmpun lagi Maha Penyayang. “ juga ayat yang mengisahkan Nabi Isa ketika
mengatakan, “ jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah
hamba-hamba Engkau dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. “. Maka Rasul pun berdo’a dan menangis,
“ Ya Allah, ummatku, ummatku. “ kemudian Allah menjanjikan akan meridhai
umatnya. Selain itu, semua Rasul memiliki jatah do’a untuk umat2nya, dan
Rasulullah menyimpan jatah itu untuk member syafaat umatnya di akhirat kelak.
Kita tidak pernah tahu, pada do’a yang
mana persisnya kita mendapat karunia. Kita tidak pernah tahu dari do’a siapa
kita mendapatkan pengabulan kebaikan. Tema2 doa dari peristiwa bersin itu
memiliki kandungan permintaan yang sangat substansial, “ memohonkan rahmat,
hidayah, ampunan dan kondisi yang baik.” Bukankah itu semua pokok2 penting
dalam kehidupan? Jadi, kita tidak pernah tahu, boleh jadi kesehatan kita,
trahmat Allah yang datang kepada kita adalah do’a Dario seseorang ketika kita
bersin.
Kita juga menikmati banyak sekali do’a-o’ad umum. Seperti do’a yang
diucapkan para khatib jum’at tau orang2 sesudah shalat yang membaca do’a umum.
“ Ya Allah, ampunilah kaum Muslimin dan Muslimin, Kaum mukminin dan Mukminat.
Do’a di bulan Ramadahn, do’a dari jama’ah haji. Dan masih banyak lagi lainnya.
Banyak orang yang tak lelah mendo’akan
kita, dalam do’a-do’a
umum atau do’a-do’a
khusus dan kita tidak pernah tahu, pada do’a yang mana kita mendapat karunia,
kebaikan, hidayah, kemudahan rezeki atau kesembuhan dari Allah SWT. Bahkan dari
bersin yang nyaris membuat seorang laki2 terbunuh dan ribuan lainnya yang
bertahun2 merasa mendengar bersin sebagai pembawa sial,kini bisa kita
menjadikannya sebagai kesempatan untuk saling berbala do’a.
Islam telah banyak mengubah yang sulit
menjadi mudah, yang sederhana jadi punya makna, dalam rantai do’a yang banyak
kita nikmati meski sering tanpa kita sadari.
Sumber: Majalah
Tarbawi