Dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi manusia semakin maju, mempengaruhi segala lini kehidupan manusia. Manusia yang berhasil zaman sekarang adalah manusia yang bisa memamfaatkan teknologi, setidaknya tidak ketinggalan, mengikuti arah perkembangan zaman yang bergerak begitu cepat, yang kadang melampuai umur manusia. Manusia semakin sibuk, dan mengerjakan pekerjaan dengan bantuan alat sehingga terasa mudah dan praktis. Bagitu pula dalam kehidupan keluarga, semuanya tergeser oleh modernisasi, mulai dari life style, pola hubungan keluarga, pola pengasuhan anak, emansipasi wanita, dan kesempatan mendapatkan layanan yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Pergeseran pola dalam keluarga mempengaruhi secara langsung orang-orang yang ada dalam keluarga tesebut. Jika zaman 1980-an, bapak adalah sumber utama penghasilan keluarga, ibu kebanyakan Ibu Rumah Tangga, maka keadaan sekarang sudah berubah, bahkan sudah terbalik. Ibu lebih banyak berada diluar, sehingga tugas untuk mengasuh anak bukan lagi tanggungjawab ibu, tetapi tanggung jawab orang bayaran (pembantu). Ini bisa dimaklumi karena ibu lebih banyak bekerja untuk mengurangi beban keluarga yang semakin berat (ekonomi) ataupun untuk mengejar karir.
Yang menjadi korban adalah anak-anak yang seharusnya mendapatkan haknya untuk dibina dan mempunyai banyak bergaul dengan ibunya. Terutama anak bayi yang seharusnya mendapat perhatian lebih, karena semua sumber kehidupannya tergantung dari ibu. ASI (Air Susu Ibu) contohnya, adalah salah satu sumber makanan bagi bayi yang tidak bisa diberikan oleh siapapun kecuali ibu. ASI memang bisa digantikan dengan susu buatan, tetapi tidak sesempurna ASI itu sendiri, karena beberapa hal, yang akan dijelaskan kemudian di makalah ini.
Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi di Indonesia berlandaskan keputusan Menteri Kesehatan RI No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004. Ini juga mengacu pada resolusi World Health Assembly (WHA. 2001). Disitu dikatakan, untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, selanjutnya untuk kecukupan nutrisi bayi mulai diberi makanan pendamping ASI yang cukup dan aman, dengan pemberian ASI dilanjutkan sampai usia 2 tahun
Sebuah penelitian yang dilakukan peneliti asal Inggris terhadap 9000 anak yang berumur 5-10 tahun. Dikutip detikhot dari health24, Senin (11/8/2008), dari penelitian ditemukan anak-anak yang tidak mendapatkan ASI serta berasal dari orang tua yang bercerai atau berpisah memiliki risiko mengalami kecemasan yang berlebihan 9.4 kali lebih banyak dari anak-anak yang lain. Sedangkan anak-anak dari orang tua yang berpisah atau bercerai namun mengkonsumsi ASI saat bayi hanya memiliki risiko mengalami kecemasan yang berlebihan sebanyak 2,2 kali dibanding anak-anak yang lain
Sudah banyak diketahui bahwa Air Susu Ibu atau yang lebih dikenal dengan ASI merupakan salah satu sumber makanan yang terbaik bagi sang buah hati. Dalam dunia Islam, perhatian untuk bayi dujelaskan secara khusus dalam surat Al Baqarah 233 yang berbunyi "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknnya selama dua tahun penuh, yaitu bagi orang yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian".
Ayat ini menjelaskan berapa besar perhatian yang seharusnya diberikan orang tua (ibu dan ayah) dalam menyusui anak. Anak harus disusui dengan ASI secara kontinu tanpa ada makanan pendamping lainnya selama dua tahun penuh. Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.
Dibawah ini dijelaskan secara gamblang alasan mengapa harus menyusui bayi, tatapi kita akan membahas terlebih dahulu apa itu ASI? Kemudian baru akan menjawab apa mamfaat ASI bagi ibu dan anak.
Apa itu ASI?
ASI adalah singkatan dari “Air Susu Ibu”, yang seharusnya diberikan kepada bayi sampai umur 4 bulan tanpa ada tambahan susu buatan jika keadaan ibu memungkinkan. Bahkan dalam Islam disebutkan sampai umur 2 tahun untuk menyempurnakan penyusuan. Ini disebut dengan pemberian ASI ekslusif. ASI mengandung kolustrum yang sangat baik untuk pertumbuhan dan pertahanan diri bayi. Kolustrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama sesudah bayi lahir, yang berupa cairan kental berwarna kekuning-kuningan, serta mengandung zat kekebalan yang dapat melidungi bayi terhadap infeksi. Kolustrum melapisi dinding usus sehingga alergen berupa makro molekul tidak dapat diserap, dan kolustrum juga bersifat laksans (pencahar) yang melancarkan kotoran pertama bayi yang berwarna hitam.
Air susu pertama tampak kental, makin lama air susu yang dipoduksi berwarna putih, lalu makin bersemu kebiruan seolah-olah menjadi lebih encer. Padahal tidak demikian. ASI tidak pernah menjadi terlalu encer untuk bayi. Memang seringkali ASI berbeda pada suatu saat, tetapi bayi tetap akan mendapatkan gizi seimbang dariASI. Jika produksi ASI sudah stabil, maka setiap kali menyusui, bayi akan mendapatkan lebih banyak cairan pada awalnya dan lebih banyak lemak pada akhir menyusui. Lemak juga lebih sedikit pada produksi susu pagi hari dibanding produksi siang hari. Mungkin itulah sebabnya bayi menyusu lebih sedikit pada pagi hari.
Makin banyak bayi menyusu, makin banyak pula poduksi air susu. Jadi makin besar bayi makin banyak dia menyusu dan makin banyak pula prouksi susu. Dan menjelang menyapih, saat ibu mulai mengurangi frekuensi menyusui, maka produksi air susu pula kurang dengan sendirinya.
Payudara memproduksi susu sepanjang hari selama 24 jam, tapi air susu hanya bisa keluar mengalir dengan suatu refleks. Refleks ini terasa akibat rangsangan pada putingnya. Aktivitas hormon yang membuat aliran susu adalah hormon yang sama yang menyebabkan kontraksi rahim. Karena itu si ibu bisa merasakan rahimnya berkontraksi saat ia sedang menyusui bayinya.
Refleks itu akan terasa setelah beberapa lama bayi menyusu, tapi bisa juga saat mendengar si bayi menangis kelaparan atau sudah saatnya harus menyusui. Isapan bayi atau rangsangan refleks membuat putting susu mengeras sehingga mudah diisap, dan bayi mengisap secara instingtif.
ASI yang diberikan oleh seorang ibu selain berfungsi untuk kebutuhan fisik bayi berupa pertahanan diri dari penyakit (kekebalan) dan gizi seimbang juga untuk memberikan rasa kelekatan yang positif bayi kepada ibunya. Sentuhan putting susu ibu memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi bayi. Menurut Erickson masa bayi adalah masa menumbuhkan kepercayaan (0 – 1 tahun) dengan orang-orang disekitarnya. Jika ini mengalami gangguan, maka bayi akan tidak percaya dengan lingkungannya. Secara psikologi akan tertekan. Masa ini merupakan fondasi kepercayaan sepanjang hidup bahwa dunia akan menjadi tempat yang baik dan menyenangkan untuk ditinggali. Jika penyusuan di sempurnakan sampai umur 2 tahun, maka menurut Erickson, bayi sudah memasuki tahap Otonomi (1 – 3 tahun), mereka sudah mulai menyatakan kemandirian.
Mamfaat ASI
ASI merupakan sumber makanan pokok bayi. Fungsinya tidak akan bisa tergantikan dengan susu-susu lain, atau makanan pengganti lainnya. besarnya manfaat ASI bahkan telah dikampanyekan oleh UNICEF (United Nations Children's Fund) melalui Pekan Menyusui Sedunia atau World Breastfeeding Week yang diselenggarakan setiap tanggal 1-7 Agustus. Kampanye itu antara lain mengajak masyarakat di seluruh dunia, terutama kaum ibu, untuk memberikan manfaat ASI kepada bayi serta mengenal manfaat pemberian ASI bagi dirinya sendiri. Dibawah ini kita akan membahas Mamfaatnya ASI bagi anak dan ibu.
A. Mamfaat ASI Bagi Anak
Mamfaat ASI bagi anak sangat besar, baik dari sisi perkembangan fisik maupun psikologisnya.
a. ASI adalah makanan yang sempurna
ASI adalah makanan penting bagi bayi, karena mengandung semua zat gizi yang diperlukan bagi kesehatan dan pertumbuhan bayi pada bulan-bulan pertama hidupnya.
b. Mencegah infeksi
ASI mengandung zat antibodi dan zat lain yang melindungi bayi terhadap infeksi selama bulan-bulan pertama hidupnya. ASI mendorong tumbuhnya bakteri normal dalam usus bayi. Bakteri ini menyebabkan usus bersifat asam hingga mematikan infeksi kuman yang masuk ke dalam tubuh.
c. Mencegah alergi
Penelitian menunjukkan, bayi yang sepenuhnya disusui ibunya, umumnya tidak menunjukkan gejala alergi seperti asma atau eksim, dibanding susu botol.
d. Membentuk gusi dan rahang bayi yang baik.
Gerakan mengisap putting susu, akan merangsang perkembangan gusi dan rahang bayi. Jika ASI digantikan dengan susu botol, perkembangan gusi dan rahang tidak dapat diprediksi bagaimana perkembangannya, karena kekuatan mengisap putting susu berbeda dengan kekuatan mengisap dot botol.
e. ASI yang pertama kali keluar adalah kolustrum yang berfungsi sebagai:
q Imunisasi pertama pada bayi
q Membantu mengeluarkan mekonium
f. Perkembangan fisik dan otak yang sempurna
Jika masa bayi, asupan gizi seimbang maka pertumbuhan fisik dan otak mengalami perkembangan yang sempurna. Masa-masa ini adalah masa-masa dimana otak berkembang begitu cepat. Dapat dipastikan jika, asupan gizi kurang atau tidak seimbang, besar kemungkinan anak akan mengalami hambatan perkembangan fisiknya (terutama otak) yang akan mempengaruhi tingkat kecerdasan, perkembangan motoric atau bahkan akan mengalami gangguan psikologis karena terhambatnya perkembangan otak (Autis, ADHD, Mental Retardation dll).
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
g. Memberikan rasa kelekatan (attachment) anak kepada ibunya
Secara psikologi, seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa masa ini adalah masa mula anak mengenal lingkungan. Menurut Erickson, masa perkembangan menumbuhkan kepercayaan dengan lingkungan sekitar, termasuk ibu. Menurut Bowlby, jika attachment akan pada masa anak bagus, maka anak akan mengembangkan dirinya dengan mengeksplorasi lingkungannya dengan baik. Hal ini didukung karena anak akan merasa aman berada dekat ibunya. Selain sebagai sumber utama bagi kehidupannya (ASI) juga tempat melekatkan diri jika mendapatkan bahaya.
Dengan demikian bayi akan terasa aman dan nyaman ketika di dalam belaian ibu. Jika sudah tumbuh rasa aman dan nyaman, secara tidak langsung kepercayaan bayi akan berkembang (basic sence of trust).
Saat menyusui, secara tidak langsung sang ibu mengajarkan anak bagaimana cara mengatasi tekanan serta masa-masa yang sulit, dan mensupport anak tersebut dengan interaksi-interaksi yang berlangsung selama menyusui.
B. Mamfaat ASI Bagi Ibu
Sama halnya dengan bayi, ASI juga bermamfaat bagi Ibu baik secara fisik maupun psikologis.
a) Mendekatkan hubungan ibu dan anak
Menyusui menumbuhkan perasaan dibutuhkan oleh seorang makhluk kecil yang merupakan tempat mencurahkan kasih sayang. Ini dapat dilihat dari beberapa kasus, jika seorang ibu tidak dapat menyusui anaknya, maka akan terlihat stress dan perasaan tidak berguna bahkan perasaan berdosa. Perasaan ini adalah perasaan khas manusia, yang ingin mendapatkan pengakuan sebagai seorang ibu yang sempurna yang dapat berguna untuk orang lain (bayinya).
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi akan memberikan ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit. Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
b) Hemat waktu dan uang
Dengan menyusui anda tak perlu sedia botol susu, mencucinya setelah dipakai, dan mensterilkannya sebelum diberkan kepada bayi. Tak perlu beli susu kaleng yang harganya cukup mahal.
c) Memulihkan kondisi tubuh
Menyusui membuat rahim (uterus) berkontraksi sehingga kembali kepada bentuk dan ukuran normal. Untuk memproduksi air susu, tubuh perlu lemak (diambil dari persediaan yang ditimbun selama kehamilan). Karenanya, tubuh si ibu akan langsing kembali. Setelah bayi disapih, ukuran payudara yang tadinya besar, akan normal kembali, meski putting dan areola (bagian kehitaman) tetap lebih menonjol dibanding semula.
d) Mencegah kanker
Dengan menyusui, tekanan pada payudara akibat produksi ASI akan berkurang dengan keluarnya ASI. Jika ini tidak dikeluarkan secara normal, maka akan memberikan tekanan pada paydara yang lambat laun akan mengakibatkan perubahan bentuk pada payudara dan dapat merangsang terjadinya pergeseran translasi DNA atau RNA pada payudara, akibatnya akan mengakibatkan tumor ataupun kanker dikemudian hari.
ASI yang diberikan kepada seorang bayi, selain bermanfaat bagi sang jabang bayi juga membawa dampak positif bagi sang ibu. Dengan memberikan ASI, dipercaya bisa mengurangi infeksi HPV (Human Papillomavirus). HPV merupakan anggota dari papillomavirus yang mampu menginfeksi manusia. Infeksi HPV pada manusia bisa menyebabkan beberapa insiden kanker, seperti kanker serviks, vulva,vagina dan anus. Selain karena HPV, pada seorang wanita juga rawan terkena kanker leher rahim dan dipercaya pemberian ASI untuk mencegah kanker leher rahim.
e) Mempercepat pemulihan berat badan ibu kekeadaan normal
Menyusui akan membantu pmulihan berat badan ibu kekeadaan normal, karena ASI akan keluar dengan isapan bayi. Isapan bayi juga merangsang otot-otot untuk kembali kekeadaan normal, baik otot rahim, vagina, maupun badan secara keseluruhan.
Kesimpulan
ASI adalah makanan bayi pertama yang sangat penting pada masa-masa awal pertumbuhannya. ASI mengandung zat gizi yang sangat cukup dan seimbang untuk keperluan bayi. Makanan tambahan boleh diberikan setelah usia bayi sudah mencapai 6 bulan. Tetapi dapat pula diberikan sebelum umur tersebut jika keadaan ibu tidak memungkinkan untuk menyusui, artinya bisa diberikan susu botol sesuai dengan umur bayi. Tetapi alangkah baiknya jika diberikan secara sempurna sampai umur 2 tahun.
Tetapi sangat dianjurkan, bagi kaum ibu-ibu untuk menyusui sendiri bayinya sampai berumur 6 bulan atau bisa sampai 24 bulan. Menyusui mempunyai banyak mamfaat bagi ibu dan bayi. Dengan ASI kemungkinan kecerdasan anak akan lebih baik karena ASI merangsang pertumbuhan otak bayi pada awal perkembangannya dibandingkan dengan susu buatan. Juga ikatan batin ibu dan bayi lebih erat. Perkembangan psikologis anak akan mambantunya dalam mengeksplorasi lingkungannya karena merasa aman (attachment) yang baik dengan ibunya. Anak akan percaya diri dan pada tahun-tahun pertama kehidupannya akan mengintrepretasikan dunia secara positif dikemudian hari. Pada ibu, dengan menyusui akan membuatnya merasa dibutuhkan dan rasa percaya diri sebagai seorang ibu yang bisa berfungsi sebagai ibu yang sepenuhnya.
Daftar Pustaka
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta
Santrock, John W.2007. Perkembangan Anak.Jakarta: Erlangga
Monk, Haditono.2006.Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: ugm Press
Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC
Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta
Hardjo Prakoso W. Rawat Gabung. Diskusi Laktasi dan Rawat Gabung Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, Jakarta, 1983
Hardjo Prakoso W. Peningkatan Usaha Promosi ASI, Kuliah Khusus Perinologi Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, Jakarta, 1985
http://www.linkagesproject.org (pemberian ASI eksklusif atau ASI saja : satu-satunya sumber cairan yang dibutuhkan bayi usia dini. 2002)
http://blog.nazmi.web.id/2009/02/14/kelebihan-dan-keunggulan-serta-manfaat-pemberian-asi-bagi-bayi/