Psikodiagnostik V (Tes Inventori / Inventory Test)


Tes Inventori

· Tes yang utamanya menggunakan paper and pencil.

· Merupakan Self Report Questionnaire

· Berguna untuk menentukan karakteristik kepribadian, minat, penyesuaian diri, motivasi, need, sikap, nilai.

· Diawali dari bentuk personal interview dan kemudian berkembang menjadi personal information questionnaire.

· Biasanya setiap satu jenis tes inventori hanya mengukur satu atau beberapa aspek kepribadian.

Beberapa Masalah dalam Tes Inventori

· Defenisi-defenisi konseptual dari aspek yang diukur sangat banyak, sehingga perlu seleksi yang tepat dari macam-macam defenisi tersebut untuk mendasari penyusunan inventori.

· Tes inventori tidak culture free, sehingga aspek budayaharus selalu dipertimbangkan. Budaya selalu berubah, sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan gambaran yang stabil dan konsisten. Individu juga mengalami perubahan, karena pengalaman, proses belajar, proses pendewasaan. Terdapat kesan seolah-olah tes inventori sulit untuk mencapai reliabilitas yang diharapkan. Idealnya tes inventory dapat mengantisipasi aspek-aspek perubahan tersebut.

· Tes inventori yang selalu sensitive terhadap perubahan akan sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi. Namun yang penting adalah tes inventori masih memiliki kemampuan prediktif.

Kelmahan Tes Inventori

· Itemnya ambigu dan perintah kadang kurang jelas.

· Adanya kesulitan semantic, sehingga bias menimbulkan penafsiran berbeda.

· Acquescence, yaitu adanya item-item yang mengarah pada jawaban tertentu.

· Bisa memunculkan keinginan testee untuk menunjukkan kesan tertentu pada tester.

· Testee tidak kooperatif.

· Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan tersebut, tester perlu memahami tes dengan baik.

Jenis-Jenis Tes Inventori Kepribadian

1. MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory):

Terdiri dari 550 pernyataan positif yang diberikan jawaban beenaratau salah dan tidak dapat mengatakan, item MMPI menggali areayang sangat luas seperti: kesehatan, symptom psikosomatis, gangguan neurologis, gangguan motoric, seksual, religious, sikap social, pendidikan, pekerjaan, keluarga, perkawinan, manifes perilaku neurotic atu psikotik (missal obsesi kompulsif, delusi, halusinasi, referensi ide,fobia, sadis-masokis).

2. PIC (Personality Inventory for Children)

· Dirancang untuk anak-anak dan remaja usia 6 – 16 tahun.

· Dapat juga digunakan untuk usia 3 – 5 tahun.

· Terdiri dari 600 item, benar- salah.

· Yang menjawab adalah orang dewasa yang mengetahui banyak tentang anak atau remaja tersebut, tertuma ibunya.

3. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)

· Terdiri dari 175 pertanyaan self-descriptive yang diringkas untuk dijawab benar-salah oleh testee.

· Dirancang untun pasien klinis berusia diatas 17 tahun.

· Meliputi 29 skala klinis, setiap skala didasarkan pada 16-47 item yang overlap.

4. 16 – PF (Sixteen Personality Factor Questionnaire)

· Dibuat untuk usia 16 tahun ke atas.

· Mngungkap 16 trait.

· Memiliki kunci untuk verifikasi jawaban yang diebut Motivational Distortion.

5. EPPS (Edward Personal Preference Schedule)

· Terdiri dari 225 pasang pertanyaan.

· Testee memilih salah satu dari pasangan item yang ada.

· Menggunakan skor ipsaptif, dimana kekuatan need tidak dinyatakan secara absolut tetapi dihubungkan dengan need yang lain.

Jenis – Jenis Inventori Minat

1. SCII (Strong Campbell Interest Inventory)

2. JVIS (Jackson Vocation Interest Survey)

3. KPRV (Kuder Preference Record Vocational).

4. CAI (Career Assessment Inventory).

5. RMIB (Rothwell Miller Interest Blank)

Tes Inventori Nilai

· Study of Value

· Work Values Inventory

Aturan Pemakaian Tes Psikologi

· Tingkat A: Dapat digunakan, diskor, diinterpretasikan yang bukan dari psikologi, namun bertanggung jawab dan berwenang, misal Kepsek, guru BK, Pejabat instansi. Contoh tes: Tes Prestasi.

· Tingkat B: Tes yang membutuhkan persyaratan dan pengetahuan psikologi, misal sarjana psikologi. Contoh Tes: Tes kecerdasan, tes bakat, tes minat.

· Tingkat C: mempersyaratkan pengetahuan psikologi dan pengalaman menggunakan tes tersebut. Contoh: tes kecerdasan untuk kepentingan klinis, tes Rorschach.

EPPS (Edward Personal Preference Schedule)

a. Didesain terutama untuk instrument dalam penelitian dan konseling, untuk mengukur secara tepat dan tepat sejumlah variable normal yang independen.

b. Disusun oleh Edward berdasarkan teori dari H.A.Murray tentang need.

c. H.A Murray = 20 need diambil 15 eed oleh Edward.

d. Lima (5) yang tidak digunakan: counter action, defendance, rejection, play, understanding.

e. Need yang diungkap dalam EPPS merupakan gejala kontinum dan tertuang dalam bentuk Forced Choice

f. Mengukur kebutuhan bukan kemampuan.

EPPS termasuk tes kepribadian yang bersifat objektif. Ciri-cirinya:

a) Tidak ada batas waktu untuk mengerjakan.

b) Ekspresi jawaban dibatasi oleh alternative yang tersedia.

c) Respon merupakan gambaran dari kondisi internal subjek.

d) Norma memberikan gambaran mengenai kondisi subjek.

e) Korelasi antara jawaban dengan kondisi sebenarnya 0,871

Hal yang harus dihindari:

· Adanya social desirability yaitu: sesuatu yang diinginkan oleh lingkungan social.

· Diantisipasi dengan cara menyajikan dua pernyataan yang mengungkap trait kepribadian yang berbeda pada tiap item.

Lima belas (15) Need dalam EPPS:

1. Achievement : Berpartisipasi

2. Deference : Menyesuaikan diri dengan aturan

3. Order : Keteraturan dalam menunaikan tugas, hak dan kewajiban

4. Exhibition : Menunjukkan diri

5. Autonomy : Mandiri

6. Affiliation : Berempati

7. Interception : Berempati

8. Succorance : Hubungan social yang diwarnai ketergantungan

9. Dominance : Memimpin

10. Abasement : Merendahkan diri, kompromi, toleransi, menyesuaikan diri

11. Nurturance : Memberi perhatian yang diwarnai rasa sayang

12. Cange : Perubahan

13. Endurance : Keuletan, ketekunan

14. Heterosexual : Perhatian kepada lawan jenis.

15. Aggression : Bertentangan dengan orang lain

TES EPPS

o EPPS adalah salah satu tes kepribadian yang bersifat tes verbal

o Bentuk tes: Forced Choice Technique

o Subjek memilih alternatif A atau B yang sesuai dengan pilihannya

o Penggunaan EPPS; educative guidance, vocational guidance, personal problem. Biasanya disertai wawancara

o Data digunakan untuk membicarakan kekuatan relatif variabel dalam diri klien

o Ada kemungkinan terjadi kewaspadaan subjek sehingga bisa “berbohong”

o Korelasi antara apa yang dicerminkan keluar dengan keadaan dalam individu sebesar 0,871

o Terdiri dari 225 aitem

o Inventori kepribadian yang biasa digunakan penuh dengan muatan social diserability

o Menggunakan teori need Murray dari 20 need, Edward hanya menggunakan 15 need.

Instruksi

a) Subjek memilih satu dari dua pernyataan yang telah disediakan (A dan B) manakah yang lebih menggambarkan diri subjek

b) Apabila dua pernyataan tersebut sama-sama tidak disukai atau sama-sama disukai, subjek tetap harus memilih mana yang lebih khas menggambarkan diri subjek

c) Pilihan harus berdasarkan perasaan subjek tidak didasarkan apa yang dianggap wajar

d) Tidak ada jawaban benar dan salah

e) Jangan ada aitem yang terlewati

Skoring

a. Periksa jangan ada aitem yang telewat

b. Buatlah garis merah melalui

· No. 1, 7, 13, 19, 25

· No. 101, 107, 113, 119, 125

· No. 201, 207, 213, 219, 225

c. Buatlah garis biru melalui

· No. 26, 32, 38, 44, 50

· No. 51, 57, 63, 69, 75

· No. 151, 157, 163, 169, 175

d. Disebelah kanan ada kolom bertuliskan

  • n (need)
  • r (raw)
    • Dihitung menjajar (horisontal)
    • Hanya dihitung A yang dilingkari, kecuali A yang terkena garis merah
    • Maksimum 14
  • c (columm)
    • Dihitung secara vertikal
    • Hanya dihitung B yang dilingkari, kecuali yang terkena garis merah
    • Maksimum 14
  • s (sum)
    • Jumlah r + c
    • Maksimum 28

Menghitung Konsistensi

· Membandingkan jawaban A atau B yang kena garis merah dengan yang kena garis biru

· Bila sama dalam kotak di bawah beri tanda Ö bila berbeda tidak diberi tanda

· Jumlah berapa kotak yang terdapat tanda Ö

· Tulis jumlah tanda pada con (consistency)

· Maksimal 15 dan Minimal 10

PENORMAAN

· Ubah raw score menjadi Percentil dengan menggunakan norma

· Norma berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usia:

ü Percentiles for college student

ü Percentiles for general adult group

PROFIL

· Buat garis pada profil dengan titik awal pada percentil 50

· Garis dibuat sesuai dengan jumlaj percentil yang diperoleh subjek pada masing-masing need

INTERPRETASI

o Berisi dinamika psikologis tentang need-need yang dimiliki oleh subjek

o Cek percentil need yaitu:

ü Tinggi : > 75

ü Rata-rata : 25 – 75

ü Rendah : <>

NEED

1. Need of Achievement

Kebutuhan untuk menyelesaikan tugas- tugas yang sukar dan menarik (keinginan untuk berbuat sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang sukar dan menarik)

2. Need of Deference

Kebutuhan untuk menyuruh orang lain memutuskan sesuatu pendapat bagi dirinya / kebutuhan untuk menyesuaikan diri, mengikuti, mengikuti tata cara atau norma.

3. Need of Order

Kebutuhan untuk berbuat secara teratur dan rapi dengan suatu perencanaan sebelumnya

4. Need of Exhibition

Kebutuhan untuk menjadi pusat perhatian / menonjolkan diri

5. Need of Autonomy

Kebutuhan untuk berdiri sendiri dalam mengambil keputusan dan menghindari campur tangan orang lain

6. Need of Affiliation

Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain, memberikan perhatian terhadap sesama.

7. Need of Intraception

Kebutuhan untuk menganalisa motif / perasaan diri, memahami dan mengerti perasaan orang lain

8. Need of Succorance

Kebutuhan untuk menerima bantuan dari orang lain (afeksi dari orang lain)

9. Need of Dominance

Kebutuhan untuk mengatasi / mempengaruhi orang lain / memerintah/ mengatur orang lain berlaku sebagai seorang pemimpin

10. Need of Abasement

Kebutuhan untuk merendahkan diri, adanya keberanian untuk mengakui kesalahan

11. Need of Nurturance

Kebutuhan untuk merawat orang lain, bersedia memberikan pertolongan kepada siapa yang pantas dan layak menerimanya

12. Need of Change

Kebutuhan untuk berubah / menginginkan atau mencoba hal - hal yang baru

13. Need of Endurance

Kebutuhan akan keuletan, kegigihan, ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan / mengatasi rintangan-rintangan yang dihadapi

14. Need of heterosexuality

Kebutuhan untuk bergaul dengan lawan jenis

15. Need of Aggression

Kebutuhan untuk menyerang pendapat orang lain yang berbeda / untuk suka mempermainkan orang lain

Masing-masing need memiliki sisi positif dan negative.

Ada korelasi positif dan negatif antar need-need dalam tes EPPS

Achievement

+ : Kemauan dan kesanggupan untuk berprestasi

- : Ambisius yang merugikan

Deference

+ : Kemauan untuk menyesuaikan diri

- : Kecenderungan suggestible, kurang kritis

Order

+ : Kebutuhan untuk keteraturan

- : Mengurangi kreativitas dan takut menyimpang

Exhibition

+ : Mampu menunjukkan diri, PD, optimis, extraversi

- : Mengurangi kontrol diri dan disiplin diri, memamerkan diri

Autonomi

+ : Keinginan untuk mandiri, tidak tergantung

- : Kurang mampu adaptasi, fanatik

Afiliation

+ : Kebutuhan terhadap perhatian orang lain yg harmonis, pengertian dan toleransi

- : Kurang tegas

Intraception

+ :Mampu menganalisa perasaan diri dan orang lain

- :Kurang dapat mengambil jarak

Succorance

+ :Kebutuhan untuk menerima bantuan dari orang lain

- :Pasif, manja

Dominace

+ :Keinginan untuk memimpin, mempengaruhi, membimbing, mengarahkan.

- :Otoriter

Abasement

+ : Merendahkan diri untuk menyesuaikan diri, kompromi, toleransi

- : Labilitas emosi, merasa bersalah

Nurturance

+ : Kehangatan perasaan

- : Kurang rasional

Change

+ : Fleksibel, melakukan perubahan

- : Tidak tetap pada pendirian

Endurance

+ : Keuletan, kegigihan dalam menyelesaikan pekerjaan

- : Rigid, asal tahan tidak didasari pertimbangan lain

Heterosexual

+ : Kehidupan sex sehari-hari dalam batas normal

- : Overacting dalam kehidupan sex atau justru tidak sama sekali

Aggression

+ : Progresif, mampu mengontrol agresi, berani

- : Nekad, perbuatan destruktif dalam segala bentuk

LOVE (Kebutuhan Halus)

p Deference

p Order

p Affiliation

p Intraception

p Succorance

p Abasement

p Nurturance

p Endurance

HATE (Kebutuhan Kasar)

p Achievement

p Exhibition

p Autonomy

p Dominance

p Change

p Heterosexual

p Aggression

KRITIK TERHADAP EPPS

Skor Epsaptif

Skor mutlak tapi relatif

Tingginya skor dalam suatu need diikuti dengan rendahnya skor pada need yang lain.

Interpretasi tidak bisa interpersonal, melainkan intrapersonal

Ada kekacauan metodologis yaitu norma yang dibuat dengan menggunakan skor secara absolut

Administrasi melelahkan dan membosankan

Norma out of date




Related post: